Saturday 24 September 2016

4 Tips Memilih Tujuan Wisata


Kali ini saya akan berbagi beberapa tips dalam memilih tujuan wisata
Setiap orang pasti membutuhkan liburan namun tak jarang dari mereka yang kebingung dalam memilih tujuan wisata. Berikut tipsnya :

1. Tulis daftar keinginan
     Hal yang pertama adalah tulis daftar keinginan. 
     misalkan : anda menginginkan berwisata air. Wisata air dapat meliputi pantai, air terjun, danau,          waterboom dan lain sebagainya. 
     dengan begitu fikiran akan terfokus pada poin-poin tersebut.

2. Mencari informasi 
     Setelah mendapatkan tujuan wisata, selanjutnya adalah mencari informasi tentang tujuan anda.            baik dari segi keistimewaan, lokasi, jarak, atau lain sebagainya.

3. Tentukan anggaran 
     Selanjutnya adalah anggaran. hal ini penting karna akan memungkinkan kita untuk mengeluarkan        anggaran yang tidak sedikit, terlebih jika piknik bersama teman ataupun keluarga.

4. Tentukan tanggal 
     Setelah mendapatkan tujuan wisata, informasi dan anggaran. Yang terahir adalah tentukan tanggal,      tentukanlah tangal yang tepat yang memungkinkan anda untuk dapat berlibur.

Itulah beberapa 4 Tips Memilih Tujuan Wisata dari saya, Terimakasih.

Friday 23 September 2016

Pesona Sunrise Gunung Api Purba Jogja

  Banyak yang bilang Jogja itu istimewa, bener gak ya? ya! ya! bisa jadi. kenapa jogja istimewa? silahkan tanya sama orang jogja hehe.. yaa, selain karna namanya D.I.Yogyakarta, jogja mempunyai keistimewaan tersendiri bagi masing2 individu, baik yang wong jogja asli ataupun para perantau. banyak yang bilang karna masyarakatnya ramah, kotanya nyaman, bersih atau karna banyak terdapat tempat-tempat wisata. kalli ini saya akan membahas indahnya pesona sunrise Gunung Api Purba, Yogyakarta.
Gunung Api Purba    Gunung Api Purba atau Gunung Ngelanggeran merupakan dataran tinggi jogja yang beralamat di Desa Ngelanggeran kecamatan Patuk. berketinggian sekitar 700 mdpl, tersusun dari material vulkanik tua yang memiliki keindahan alam yang menakjubkan.

Lokasi Gunung Api Purba

     Butuh waktu sekitar 45 menit-1 jam perjalanan dari pusat kota untuk menuju gunung api purba  Untuk masuk Objek Wisata Gunung Api Purba, teman-teman akan dikenakan biaya tiket sebesar Rp. 15.000 per-orang jika tidak bermalam, apabila teman-teman hendak menyaksikan sunrise akan dikenakan biaya Rp. 35.000 per-orang. biaya tersebut sudah termasuk biaya parkir.

Mulai mendaki
     Kita akan mendapatkan rute/peta dan di tengah-tengah perjalananpun ada petunjuk menuju puncak gunung api purba, jadi jangan khawatir tersesat atau lain sebagainya. Track yang akan dilalui tidak terlalu sulit, karena sudah ditata rapih oleh pengelola wisata untuk memudahkan teman-teman dalam perjalanan, walaupun ada beberapa titik dimana teman-teman harus berhati-hati, baik karna jalanan licin apabila terkena hujan, bebatuan yang terkadang membuat teman-teman tersandung sampai ada titik dimana teman-teman harus melewati jalan sempit dan dihinpit oleh dua batu yang sangat besar, hehe itulah perjuangan menuju puncak.
     Jangan khawatir! karena semua akan terbayar lunas apabila teman-teman sampai di puncak gunung api purba. dataran jogja akan terlihat, dan tentu teman-teman akan disuguhkan dengan pemandangan yang sangat indah dari puncak purba. serta akan terlihat Embung Ngelanggeran yang merupakan objek wisat bersebelahan langsung dengan gunung api purba.
gunung api purba terenal dengan sunrise yang indah. tak heran banyak pengunjuk yang rela bermalam  hanya untuk melihat keindahan sunrise di pagi hari. saya sarankan teman-teman pandai-pandailah melihat cuaca apabila hendak berkunjung ke gunung api purba, kalo perlu bawa dah pawang hujan biar gak zonk waktu sunrise hehee

Sekian saja dari saya, Terimakasih telah membaca Pesona Sunrise Gunung Api Purba Jogja.

Friday 16 September 2016

TELAGA DRINGO


      Bagi anda yang tinggal di D.I. Yogjakarta, mungkin bosan apabila pergi ke tempat yang itu itu aja, gak ada salahnya to sekali-kali wisata ke luar kota? ada sebuah tempat di Utara Yogyakarta yang sangat cocok dijadikan sebagai destinasi wisata. Sebuah telaga tersembunyi yang dijuluki banyak orang sebagai Ranukumbolo kedua, beralamat di Desa Batur, Banjarnegara yang juga berbatasan dengan Dieng, Wonosobo, jawa tengah.
Telaga Dringo       Telaga ini dinamakan Telaga Dringo, dan mengapa tersembunyi? Karna akses untuk menuju Telaga tersebut cukup jauh dan sulit. Saat itu kuliah sedang libur, jadi saya bersama 5 orang teman memutuskan untuk berlibur, tepatnya pada bulan desember 2015 dan juga bertepatan dengan tahun baru, kami berlibur ke telaga dringo. Mengapa kami memilih telaga dringo? kami mendengar dari salah satu teman kami bahwa telaga dringo cocok untuk dijadikan destinasi wisata, tempatnya sejuk, bisa camping, telaganya bagus dan mirip dengan Ranukumbolo.
Lokasi Telaga
        Kami berangkat dari Yogyakarta tanggal 31 Desember 2015, pukul 22.00. Tersedia dua jalur menuju telaga dringo, jalur timur dan barat. Kami melalui jalur Timur yaitu Wonosobo-Dieng (Yogyakarta-Magelang-temanggung-Wonosobo-Dieng), Karena jalur barat Banjarnegara-Dieng akan sedikit memakan waktu perjalanan. Untuk sampai di Desa Batur, membutuhkan 5 jam perjalanan menggunakan kendaraan pribadi. Ketika kita mulai memasuki kawasan Telaga Dringo, kita akan melewati jalan kecil, dipenuhi bebatuan dan hanya bisa dilewati oleh satu mobil, dimalam hari lampu penerangan sangat minim, bahkan tidak ada, hanya lampu mobil yang menjadi sumber penerangan jalan kami. Suasana sekitar sangat sepi, tidak ada rumah warga, yang ada hanya pabrik-pabrik dan hamparan luas perkebunan. Dari sekian banyaknya wisata dieng, Telaga Dringo terletak paling ujung berbatasan dengan Banjarnegara. Pukul 04.00 keesokan harinya kami sampai di lokasi. Karna keadaan masih gelap gulita kami memutuskan untuk beristirahat sejenak di dalam mobil. Parkiran yang seadanya membuat para wisatawan harus berbesar hati berbagi tempat untuk parkir mobil. Bagi yang membawa motor parkirannya terletak agak dekan dengan Telaga, namun harus hati-hati, karna kondisi tanah yang sangat licin apabila basah terkena hujan. Pukul 05.30 kami turun ke Telaga, karna dari tempat parkir ke telaga masih membutuhkan waktu untuk berjalan kaki. Sunrise yang indah juga pagi yang cerah menyambut kedatangan kami. Rupanya bukan hanya kami yang datang pagi itu, terbukti dengan banyaknya wisatawan yang bermalam dan mendirikan tenda di sekitar Telaga.
     Seperti Ranukumbolo? Memang benar, walaupun kami belum pernah menginjakan kaki di Ranukumbolo dan hanya melihatnya di TV ataupun media social. Telaga ini mirip dengan ranukumbolo yang dimiliki Gunung Semeru, suasananya sejuk, tenang, serta uap-uap yang terlihat ketika matahari menyinari Telaga. Kamipun tidak lupa untuk berfoto-foto.      Namun sayang, tampaknya tempat wisata ini kurang di perhatikan oleh pemerintah, tidak seperti tempat wisata lainnya yang ada di Dieng. Terlihat dari akses menuju Dringo, dan juga sekitar Telaga yang masih banyak ditumbuhi tumbuhan-tumbuhan liar tak terurus.                                                                        Jam menunjukan pukul 08.00 pagi, kami memutuskan untuk mencari sarapan pagi dan mengunjungi wisata Dieng yang lain. Oh iya, janganlah membawa mobil yang pendek/ceper. Dikarnakan struktur jalan yang tidak memungkinkan untuk mobil2 yang ceper. Di tengah perjalanan terlintas dalam benak kami untuk dapat kembali menikmati keindahan Dringo, dan tak lupa bersyukur kepada Tuhan YME atas salah satu nikmat-Nya tersebut.


Terimakasih telah membaca artikel Ranukumbolo KW dari Blog ini.